Halaman

Kamis, 01 Maret 2012

Mengungkap Pelacuran Kelas Mewah

Disclaimer : sumber utama tulisan berikut adalah buku karya Ian Harpelin, seorang jurnalis Canada yang melakukan penyamaran sebagai seorang model untuk mengungkap habis-habisan dunia model dan fashion industri yang konon tidak lebih merupakan pelacuran kelas mewah terselubung sekaligus termahal di dunia. Judul asli : Bad and Beautiful. Isi diluar tanggung jawab penulis, sebagai penguat data, penulis juga mencocokkan berita-berita di situs-situs berkenaan.

Ketika ada seorang lelaki asing tiba-tiba mendekatinya di suatu pusat perbelanjaan di Brazil,di suatu siang, saat dia (sebut saja : Adriana) sedang berbelanja, Adriana tidak pernah bermimpi jika lelaki asing tersebut kelak mengubah jalan hidupnya dari seorang nobody menjadi seorang somebody yang terkenal di dunia. Tanpa hujan tanpa angin lelaki tersebut mengatakan bahwa dia mempunyai tawaran kerjaan yang selama ini menjadi impian jutaan gadis muda di seluruh dunia, bayangan gelimang kemewahan segera terpampang di matanya. Ya, lelaki yang mengaku sebagai pemilik Model Agency di London tersebut menawarinya untuk bergabung di agennya dengan iming-iming akan mencetak Adrana sekelas Naomi Campbell atau Kate Moss, dan ketika dia menyodorkan kartu bisnisnya dan memberi uang tiket untuk terbang ke London, tanpa ragu Adriana menerima, little did she know what lay ahead. Setiba di London dengan uang yang pas-pas an, dia menemui sang lelaki yang ditemuinya di Brazil, bukannya dijadikan super model seperti yang dijanjikannya, Adriana disekap selama berbulan-bulan dan dijadikan budak nafsunya, diperkosa, domestik violence dan dicekoki cocaine setiap malam, walau akhirnya dia mendapat pekerjaan yang diimpikannya, namun the damage has been done........



Siapa nyana dibalik senyum cemerlang para super model dunia mulai dari Naomi Campbell, Elle Mac,Pherson, Cindy Crawford, Kate Moss, tersimpan cerita-cerita gelap nan menyedihkan bahkan sering tragis dan sadis. Siapa sangka pula dibalik gemerlap run away catwalk di Milan, New York, Paris, London dan lain-lain, tersimpan misteri gelap yang penuh kekerasan, obat-obatan terlarang, pelecehan seksual, perkosaan bahkan pelacuran terselubung. Dunia yang menghipnotis jutaan remaja putri yang bermimpi untuk menjadi seorang super model seperti Naomi Campell penuh dengan kehidupan glamor dan mandi uang ternyata aslinya tidaklah seglamor bayangan.

Naomi yang ditemukan seorang agen scout di London, bisa menjadi sebesar sekarang setelah banyak melalui cerita sedih dan kelam di awal karirnya, dari isue racial, pelecehan seksual dan kekarasan, yang kelak akan membuat Naomi menjadi salah seorang supermodel yang selain tough juga sangat abussive dan impossible, konon hanya gara-gara dia meminta air mineral dengan merek tertentu dan ketika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkan, mampu membuat dia marah luar biasa.

Banyak cerita di fashion industri yang berakhir tragis dan seringkali kematian para model sering mewarnai berita, bahkn ada yang mendunia. Seperti kematian Krissy Taylor, Gianni Versache dan masih banyak lagi yang menyedot perhatian publik dunia. Banyaknya kasus bunuh diri di kalangan model, model yang terlibat obat-obatan terlarang, overdosis sampai kasus beberapa pembunuhan yang tidak terekspos oleh media, seperti kematian seorang pemilik agen terkenal dari Inggris, kematian playboy kelas dunia asal Italia dan lain-lain, sejatinya hanya merupakan kasus yang dianggap 'biasa' di kalangan orang yang berkutat di dunia fashion.

Industri musik yang selama ini dikenal paling sadis dan liar yang tidak lepas dari issue sex, drugs and alcohol, ternyata hanya seperti nursery school jika dibanding apa yang terjadi di fashion industri, demikian menurut salah seorang pengakuan seorang pemilik agency.




"In this business there have been so many tragedies and people get away with murder....."

Pengakuan salah seorang model yang tidak mau disebut namanya, atau pengakuan salah seorang super model Jenny Shimizu mantan pacar Angelina Jollie saat dia berlesbian ria.

"I was paid $20,000 a day. It's a lot of money, and then a lot of money is taken from you...Don't let your daughter grow up to be models"

Dan masih banyak keluhan yang sama yang disuarakan dari para orang tua yang anak gadisnya terjun di dunia model, para super model sendiri maupun para pemilik agency pencari bakat.
Ian Harpelin dalam bukunya telah mewawancari sekitar 300 orang baik super model, model, designer dan juga agen-agen model kelas dunia, dari LA, New York, London, Paris dan Milan, dibuat shock dengan kenyatan yang terjadi di dunia fashion. Banyak pengakuan para super model yang mengaku menyesal telah terjun ke dunia fashion.

Diawali impian nan tinggi, para gadis muda dari segala penjuru dunia antri untuk menjadi terkenal dan banyak gadis-gadis bau kencur ini yang terpaksa maupun suka rela sleep their way to gain their success, sudah bukan rahasia lagi di kalangan industri fashion bahwa mereka rela ditiduri oleh para agen pencari model bahkan ada yang dipaksa menjadi budak seks demi meraih cita-citanya. Para gadis muda ini untuk mendapatkan sebuah job pemotretan harus rela ditiduri oleh pemilik agen maupun sang fotographer. Jika menolak, alamat karir finish and goodbye Charlie.

Ada salah seorang pemilik agen model yang terang-terangan mengaku, bahwa sebagian besar agen model lebih tertarik to screw the girls than to hire them. Setelah bosan, mereka akan mencari wajah-wajah baru, tidak jarang para pemilik agen saling bersaing untuk meniduri sebanyak mungkin gadis cantik. Konon ada seorang pemilik agen yang meniduri dua lusin model dalam waktu seminggu. Model agency tidak lebih sebagai bentuk prostitusi halus dan para pemilik agen no more than a pimp alias germo. Begitu seorang gadis masuk ke kantor agency dan terikat kontrak, dia akan dipaksa dikenalkan dengan obat-obatan, rela ngeseks dengan pemilik agen, pesta alkohol, ditawarkan kepada pria-pria berduit, dan ceriat sinister lainnya. Selain itu juga tekanan yang tinggi untuk tetap langsing dan persaingan ketat antar model membuat banyak para calon model menjadi depresi berat.

Berangkat dari keluguan para calon model yang begitu gullible mempercayai para agen bahwa mereka mampu dan sanggup melambungkan namanya seperti Kate Moss atau Giselle Bundechen misalnya, mau tak mau mereka menerima dicekoki cocaine untuk tetap lansing dan bahkan juga menjadi anorexia dan tidak jarang ditemui model yang meninggal atau bunuh diri karena tidak tahan dengan tekanan yang kuat. Sementara mental mereka masih sangat labil karena usia yang terlalu muda.

"Sometimes I get ten new girls a week coming in with horror stories. The reach the point where they have become so disgusted with themselves that they want to commit suicide. And the ones who aren't fortunate enough to get counselling often do." Demikian pengakuan salah seorang celebrity psychologist Rebecca Holmes.

Tekanan yang sangat tinggi serta tuntutan yang begitu menyesakkan untuk tetap langsing, para model mengkonsumi obat-obatan terlarang selain merokok terus menerus. Dan rela menahan lapar berhari-hari demi mencapai berat badan yang diinginkan. Sementara itu, Cocain walau merupakan benda wajib sehari-hari, namun juga merupakan 'cela' luar biasa jika bekas suntikan nampak di tubuh mulus para model, berbagai cara untuk menyamarkan bekas suntikan obat bius seperti menutupi dengan make up yang tebal, ataupun dengan menyuntikkan obat bius ke daerah-daerah tersembunyi seperti, di antara jari-jari kaki, dibawah kuku, di lidah bahkan di mata yang konon mengakibtakan seorang model menjadi buta.

Skandal bekas suntikan yang nampak di tubuh model pada saat mereka berjalan di catwalk akan menghancurkan karirnya. Seorang super model dipecat gara-gara di perutnya terlihat bekas suntikan. Para super model ini juga dikenal sebagai party animal, hampir setiap malam datang ke pesta-pesta mewah dunia, mabuk-mabukan sampai pagi dan nge-seks di tolet serta berganti-ganti pasangan hanya dalam waktu semalam, tuntutan gaya hiduplah sperti inilah yang sangat menjerumuskan mereka. But they have no choice other that to foloow suit. Sementara pagi harinya harus tampil di catwalk. Mereka pulang jam 6 pagi dan jam delapan harus tampil di catwalk. Dan untuk kelihatan fit dan on, maka cocain lah satu-satunya jalan untuk mendongkrak energinya. Senyum seductive para model seringkali adalah senyum palsu yang dipaksakan, mereka semua 'stoned' saat lenggang kangkung di run away.

Lalu kalau memang demikian mengapa pihak berwajib seolah-olah cuek dan banyak kasus perkosaan, kekerasan seksual, perbudakan seks dan pembunuhan hampir tidak pernah terekspos media? Jawabannya sungguh sederhana, kalangan industri fashion dunia yang bergelimang uang banyak dari mereka yang bergaul akrab dengan para aparat pemerintah maupun pebisnis kelas dunia yang terlibat di dindustri ini yang siap menggelontorkan jutaan dollar untuk menghilangkan perkara dan mereka tidak segan-segan menyuap aparat dengan jutaan dollar atau barang-barang mewah dari Harley Davidson sampai rumah mewah.

Pelaku para model sendiri tentu bukanlah seperti malaikat, para supermodel yang dikenalkan dengan dunia mewah di usia dini, sering tidak atau belum siap mental ketika terjadi perubahan hidup yang sangat drastis dan karena terbiasa bergaul dugem dan konsumsi obat-obatan dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, membuat attitude para gadis muda tersebut menjadi impossible, liar dan temperamen. Lebih-lebih super model yang sudah mempunyai nama yang mendunia seperti Naomi Cambell, atau Kate Moss. Barangkali masih ingat kasusnya beberapa tahun belakangan yang mana dia dituduh melakukan tindakan kekerasan terhadap asisten pribadinya, dan ini tidak terjadi hanya sekali, mengapa Naomi mampu berkelit dari jeratan hukum? Tangan-tangan dewa di belakang layarlah yang menyelamatkan dia, dan dia bebas lenggang kangkung dari jeratan penjara, atau siapa yang tidak kenal perilaku Kate Moss yang terkenal sebagi party animal yang beberapa kali hampir meninggal karena overdosis dan lekat dengan trade mark nya : mengacungkan jari tengah?

Naomi mapun Kate Moss merupakan the darling model dari dunia fashion dan selalu ada tangan-tangan dewa yang melindungi mereka sehingga terkesan kebal hukum, lalu bagaimana dengan model-model di bawah kelas mereka? Pemilik agen biasanya tidak perduli, mereka mau overdosis atau melakukan tindak kekerasan, terserah. Hari ini seorang model bisa duduk di puncak dan tampil di halaman cover majalah dunia seperti Vogue, Elle atau Bazaar, namun besok...? Bisa jadi seorang model akan berakhir penniless alias tidak punya uang sama sekali. Para super model bisa menghasilkan ribuan dollar dalam sekali pemotretan, namun mereka juga menghabiskan ribuan dollar dalam sekejap mata.

Sebagian uang terbang tidak berbekas untuk mensuplay kebutuhan Cocain, wild party dan juga life style yang super mewah. Banyak model yang pensiun dari dunia model dan menjadi 'gelandangan' tidak mempunyai uang tabungan sama sekali. Cocain, wine, champagne mahal telah menguras kantong sementara pemotretan atau jalan di cat walk tidak di dapat setiap saat. Agen model akan terus mencari wajah-wajah baru nan fresh dari seluruh dunia dan tentu masih sangat muda, rata-rata para model ditemukan oleh agen saat mereka berusia 14 atau 15 tahun. Tidak jarang mereka 'ditemukan' di mall-mall atau di lift. Begitu agen melihat seorang gadis mempunyai 'the right look' serta merta ditawari kontrak dan dijanjikan kerja yang menggiurkan. Banyak yang benar namun banyak juga para agen yang menipu para gadis kencur tersebut. Banyak gadis bau kencur yang terjebak dengan bujukan manis para pencari model. Little did they know what they are getting into....

Minimnya job dan persaingan ketat, banyak model yang kekurangan uang, dan mereka mencari kerja sampingan mulai dari menjadi waitress, penari striptease, dan juga menjadi gadis panggilan untuk kalangan atas dan elite. Biasanya para pemilik agen juga sibuk mencarikan calon klien yang sangat potensial seperti kalangan Hollywood atau bahkan para pebisnis dunia sampai para millioner dan raja minyak dari negara-negara Timur Tengah dan Asia seperti Jepang dan Brunei.



Konon, ada beberapa agen tertentu yang selain sebagai agen pencari bakat juga bertindak sebagai germo khususnya mensuplay para model untul milioner minyak dari negara Arab. Setiap tahun, agen tersebut mengirim tiga gelombang model untuk ke negeri para milioner tersebut dengan iming-iming dibayar 100 ribu dollar seminggu untuk 'menemani' sang millioner bersenang-senang. Siapa yang tidak tergiur? Bahkan salah soerang model top dunia mengaku terang-terangan, dia akan senang hati menemani sang pangeran, siapa pula yang menolak uang 120 ribu dollar hanya disuruh berbikini dan minum champagne di swimming pool? ujarnya, namun tak jarang banya cerita yang berakhir tragis. Ada model yang dipaksa melakukan orgy pesta seks, diperkosa, dipaksa melakukan anal seks sampai cerita-cerita menyeramkan seputar seks lainnya mapupun melakukan kegiatan-kegiatan seks yang paling hina sekalipun, ada yang kapok, namun tidak jarang yang cuek, yang penting uang masuk kantong.

Sudah bukan rahasia lagi banyak millioner dunia baik dari Amerika, Eropa, Asia dan Timur Tengah yang berlomba untuk bisa tidur dengan para super model dunia. Konon banyak dari millioner ini yang tanpa berpikir ulang akan langsung setuju dengan harga yang selangit yang ditawarkan para germo. Dua puluh ribu dollar dianggap worth enough untuk bisa tidur dengan super model dunia, begitu alasan mereka.

Akhir kata, ternyata ketidakadilan terhadap perempuan, kesewenang-wenangan, kekerasan, perkosaan, pembunuhan dan perbudakan yang selama ini diklaim hanya milik kelompok masyarakat tertentu, kenyataannya tidak selalu demikian adanya, di belahan bumi manapun dan di kelompok masyarakat apapun, perempuan masih rentan dan sangat vulnarable. Equality yang diagung-agungkan di dunia Barat selama ini jadi serasa sangat bias sekali.

Perempuan yang dari luar nampak penuh glamor dan senyum menggoda serta menjadi pujaan lelaki di dunia mungkin saja menyimpan cerita kelam yang sangat menyedihkan yang mungkin saja di luar bayangan kita selama ini. Siapa yang mampu melindungi para perempuan? Hanya kitalah sebagai perempuan yang mampu melindungi diri sendiri, This is a very wild world....nyata dan ada, beautiful girls in a very bad world....

kesimpulan:

banyak wanita yang berfikir dunia modeling itu glamour, keren, ciamik, rich...etc..etc.
sesungguhnya itu gak seenak bayangan khalayak ramai, mereka pun tak luput dari tekanan tingkat tinggi, obat2an, dan tentu saja pelacuran...

seperti biasa para hidung belangnya adalah orang2 kaya tingkat dunia yg tak segan menggelontorkan uang segerobak untuk meniduri para supermodel.

1 komentar: